By the way, Keur itu dari bahasa Belanda (dibaca Kir). Mungkin kalian sering dengar Keur sebagai pengujian kendaraan bermotor, tapi Keur di Puskemas ini untuk pengujian kesehatan manusia, in case layak nikah atau engga :D
POLI IMS
IMS alias Infeksi Seksual Menular sebagian besar menular lewat hubungan seksual. Sama seperti poli VCT, petugas cuma input data kemudian memberikan pengantar untuk pemeriksaan VDRL dan TPHA (jangan tanya kepanjanganya yaaa) untuk mendeteksi penyakit sifilis serta Hepatitis B.
Walaupun Hepatitis B bukanlah salah satu dari IMS namun dapat ditularkan melalui hubungan seksual. Selain itu juga berisiko ditularkan ke janin pada ibu hamil.
LABORATORIUM
Yo wis lah, patjar tertjintahh yang akan balik buat ambil tes dan sertifikatnya.
Sekitar jam 3 sore, sang patjar telepon, katanya sertifikat yang kita perlukan untuk kelurahan belum bisa diberikan oleh dokternya. Saya sempat agak panik, khawatir memang ada penyakit yang ternyata selama ini gak terdeteksi.
Tapi ternyata dari hasil pemeriksaan diketahui saya menderita Anemia, ppfiiuhh Alhamdulillah bukan penyakit menyeramkan. Namun, si penyakit kurang sel darah merah ini bikin saya harus menghadap dokter hari berikutnya.
Suntik Tetanus Toksoid
The next day, saya daftar ke Poli Umum biar bisa menghadap si dokter, eh ternyata dia malah nyuruh daftar Poli KIA. Duh, apalah lagi itu. KIA kependekan dari Kesehatan Ibu dan Anak. Lah, baru juga mau nikah, ngapa kudu ke KIA segala. Ternyata, di KIA saya diberikan suntikan TT alias Tetanus Toksoid untuk membangun kekebalan atau membentuk antibodi terhadap bakteri penyebab tetanus.
Klo mau bener-bener ikutin, Suntik TT dilakukan lima kali :
TT-1 : dilakukan 2-6 bln sebelum menikah
Seberapa Penting Suntik TT Bagi Wanita Sebelum Menikah?
Secara medis, suntik TT sangatlah penting bagi wanita sebelum menikah. Beberapa alasan mengapa suntit TT direkomendasikan bagi calon pengantin adalah:
- Suntik TT berguna untuk memberikan kekebalan tubuh terhadap bakteri Clostridium tetani.
- Wanita yang telah menikah pasti akan melakukan hubungan intim dengan pasangannya. Hal ini menyebabkan robeknya vagina hingga terbentuklah luka. Kondisi tersebut berisiko menyebabkan infeksi bakteri. Tak terkecuali bakteri tetanus. Maka itu, suntik TT bisa menjadi tindakan pencegahan yang tepat.
- Suntik TT dapat meminimalisir risiko penyakit tetanus pada ibu hamil dan saat persalinan.
- Proses persalinan yang kurang steril cenderung memicu luka dan infeksi. Kondisi ini bisa saja memicu masuknya bakteri Clostridium tetani ke dalam tubuh ibu ataupun bayi sehingga menyebabkan penyakit tetanus. Oleh sebab itu, suntik TT bisa jadi pencegahan.
- Suntik TT juga melindungi bayi baru lahir dari penyakit tetanus neonatorum.
By the way, entah emang saya si anemia yang mudah lelah dan sakit atau emang efek vaksin TT nya, malam setelah suntik saya meriang yang bukan merindukan kasih sayang. Lengan bekas suntikan pun bengkak dan nyeri ;'(
Trus masalah anemia saya gimana atuh? si dokter cuma kasih resep untuk tebus tablet penambah darah yang harus saya minum selama sepuluh hari berturut-turut.
After the whole process, dokter Poli Keur memberikan saya SERTIFIKAT LAYAK KAWIN.
Ini pengalaman saya di Puskesmas Kecamatan Kemayoran, tiap puskesmas mungkin punya prosedur dan tahapan yang berbeda. Jangan merasa ribet, karena ini untuk kesehatan kita sebagai wanita dan bayi kita nantinya ya, Girls.
Selamat berjuang menuju halal.